Berita Agam - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat berhasil menggembangkan minapadi dengan produksi 491,4 ton per tahun.
Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Agam Ermanto di Lubukbasung, Selasa, mengatakan, jenis ikan yang dikembangkan pada program minapadi diantaranya ikan nila, mas dan lele.
Sedangkan untuk tahun ini, ikan yang telah ditebarkan sebanyak 423.900 ekor ikan nila, ikan mas 4.500 ekor dan lele 35.000 ekor.
Ia menambahkan, lahan yang dimanfaatkan untuk minapadi seluas 819 hektare yang berada di 16 kecamatan.
Program penyemaian benih ikan saat ini sedang gencar dilakukan Pemerintah Kabupaten Agam dalam upaya memanfaatkan potensi yang ada dan untuk meningkatkan ekonomi petani.
"Pemkab Agam saat ini memang sedang gencar melakukan penyemaian bibit ikan dan menanam pohon yang melibatkan masyarakat," katanya.
Bibit ikan yang telah disemaikan sekitar tiga juta ekor ke saluran irigasi, sawah dan kolam masyarakat, ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Agam menargetkan menjadi daerah penghasil ikan air tawar terbesar di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2014.
"Ini sudah menjadi kontrak antara Menteri Perikanan dan Kelautan dengan Pemkab Agam dan telah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada awal Maret 2010," katanya.
Dalam kontrak itu disebutkan, pemerintah pusat menargetkan Agam mampu memproduksi ikan air tawar sebanyak 38.472 ton pada tahun 2010, 48.011 ton tahun 2011, 60.020 ton tahun 2012, 73.802 ton pada tahun 2013, dan 90.837 ton di tahun 2014.
Ikan yang menjadi pioritas adalah ikan nila, ikan mas, ikan gurami, ikan lele, ikan patin dan kerapu. Untuk menyukseskan program ini, Pemkab Agam memperoleh bantuan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, namun ia enggan menyebutkan jumlahnya.
Terkait musibah "tubo balerang" (racun belerang) yang melanda Danau Meninjau sepekan lalu, Rusdi mengatakan, hal itu bisa diatasi dengan mengatur keramba jaring apung di danau.
"Untuk mengetahui sejak dini kadar belerang di danau itu, kita telah memasang alat pendeteksi dini kadar air. Kita berharap, tidak ada lagi 'tubo balerang' agar target produksi tercapai," katanya.(sumber : antara-sumbar.com)
Posting Komentar