Headlines News :
Home » , » Petani Jawa Berburu Lahan Pertanian di Lereng Gunung Marapi

Petani Jawa Berburu Lahan Pertanian di Lereng Gunung Marapi

Written By berita agam on 16 September 2011 | 1:59:00 PM

Kesuburan tanah di lereng Gunung Marapi sangat prospek dijadikan pertanian. Hingga tak heran petani dari pulau Jawa juga berburu lahan di lereng gunung tersebut. Seberapa besar keuntungan yang didapatkan petani dengan menggarap lahan di lereng gunung api aktif itu?

Hampir siang sekitar pukul 12.00 WIB, kabut tipis masih menyelimuti sebagian lereng Gunung Marapi yang menebarkan hawa dingin menusuk tulang. Namun petani di lereng gunung terus menggarap lahan perkebunan, menjadikan hawa gunung pendingin tubuh yang berkeringat saat mengolah kebun buah dan sayuran mereka.

Hamparan lahan terbuka garapan petani itu terlihat jelas dari Jalan Bukittinggi-Padangpanjang, sebelah kanan jalan dari arah Kota Padang sebelum Pasar Kotobaru, Tanahdatar.

Lahan garapan petani tersebut menghasilkan beragam jenis sayuran dan buah-buahan. Seperti kol, kentang, cabai, tomat, terung dan wortel. Jenis tumbuhan sayur dan buah-buahan itu cukup subur dan menjanjikan hasil menguntungkan bagi petani.

Kondisi tanah di lereng Marapi sangat baik. Karena sesuai kebutuhan tanaman serta sedikitnya hama penyakit yang bisa berkembang.

Menurut petani jika terjadi semburan abu vulkanik, menguntungkan sebelum ditanami. Sehingga lahan seperti ini dicari oleh para petani pemburu lereng Merapi.

Salah seorang petani asal Bandung, Jawa Barat, Engkun, 47, mengaku tertarik mengolah lahan di sekitar lereng gunung api aktif itu. Karena kesuburan tanah yang baik untuk pertanian.
”Dibandingkan dengan menggarap lahan pertanian lain, di lereng gunung api akan lebih irit. Kesuburan tanah dan sedikitnya hama bisa menghemat biaya pupuk, pestisida maupun insektisida,” katanya.
Pria paruh baya ini mengaku telah jadi petani sejak usia muda di kampung halamannya. Sehingga pengalaman bertani cukup dikuasainya. Lahan yang menjadi idaman petani ini, lereng pegunungan api aktif. Tak hanya tanah yang subur tapi juga mudah mengolahnya.

Engkun mengaku telah puluhan tahun berpetualang memburu lereng gunung api aktif. Di pulau Sumatera, Engkun melihat masih terdapat lahan yang masih bisa diolah.

Ajakan saudaranya yang telah lebih dulu ke Sumatera menjadi motivasi baginya untuk ikut serta meneruskan ilmu pertanian dari orangtuanya itu. Gunung Kerinci, tujuan utama kedatangan pria paruh baya ini. Kemudian pindah ke Gunung Talang, Tandikek dan ke lereng Gunung Marapi.

Ia tak sendiri dalam mencari lahan di lereng merapi, terutama di kawasan Jorong Kayu Tanduk, Kotobaru.
Meski tidak memiliki tanah di Ranah Minang ini namun pemilk lahan lebih mempercayai mereka untuk mengolah lahan pertanian mereka.
“Dengan sistem bagi hasil antara pemilik lahan dengan penggarap cukup menguntungkan bagi petani. Selain memiliki tanah yang subur, petani juga mampu mengambil banyak keuntungan untuk meningkatkan perekonomian mereka,” ujarnya.
Tidak tanggung-tanggung perburuan yang dilakukan petani dari Jawa itu. Lihat saja mulai dari kaki Marapi di Kotobaru hingga ke pinggang Marapi yang dikenal para pendaki dengan Pasanggarahan didominasi petani dari Jawa Barat.

Engkun yang bercerita sambil menyemaikan bibit tomat itu, menambahkan hanya sebagian kecil petani lokal yang menggarap lahan pertanian di lereng Marapi. “Masih ada, tapi jumlahnya tidak terlalu banyak,” ucapnya.

Ketika Padang Ekspres mempertanyakan risiko menjadi petani di Lereng Marapi, Engkun menjawab datar, bahwa semua telah diatur yang Maha Kuasa.
“Jika nasib kita akan menjadi korban letusan Marapi ya, harus diterima dengan ikhlas. Namun kita tentunya akan berusaha menghindarinya, pemerintah tentunya akan menyerukan bila kondisi gunung akan membahayakan dan kita akan menuruti jika harus melakukan pengungsian,” tukas petani itu.
(sumber : padangekspres.co.id)
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Berita Agam | Kabupaten Agam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Abu Rasyid
Proudly powered by Blogger