Headlines News :
Home » , » Banjir masih Mengintai Agam

Banjir masih Mengintai Agam

Written By berita agam on 3 Januari 2013 | 11:12:00 AM

Banjir di KAb. Agam
Berita Agam - Banjir dan ta­nah longsor masih mengintai pemu­ki­man warga yang tinggal di se­kitar bantaran sungai di Ka­bu­paten Agam. Antara lain, Keca­ma­tan Paulupuh, Malalak, Am­pek­koto, Tanjung raya, Lu­buk­­basung, Palembayan, Am­pek nagari dan kecamatan Tan­jung­mu­tiara. Pemicunya hujan deras yang masih turun di wi­layah sejak Sabtu sampai Senin (31/12).

“Hujan biasanya terjadi sore hingga malam hari. Minimal akan memicu genangan air se­kitar 15 sentimeter di jalan dan gang di kampung-kampung,” kata Joni Putra Dt Bitaro Hitam tokoh masyarakat Nagari Mang­gopoh Kecamatan Lubukbasung kepada Padang Ekspres Senin (31/12).

Menurutnya, banjir dise­bab­kan pendangkalan Sungai Ba­tang Antokan dan Batang Ka­lun­dutan akibat sampah dan lum­pur. Sam­pah kemungkinan be­sar berasal dari daerah hulu sungai tersebut, sedangkan lumpur berasal dari sedimentasi di sekitar wailayah hulu sungai Kecamatan Tanjung­raya dan Lubuk basung melalui Su­ngai Batang Antokan dan Batang Kalundutan.

Dikhawatirkan banjir akan datang lagi sebab hujan deras di wilayah Agam bagian Barat ma­sih terus turun setiap hari. “Dua hari yang lalu, banjir menerjang ratusan rumah di kawasan Na­gari Manggopoh dan Kecamatan Tanjungmutiara pada daerah Muara di Nagari Tiku Limo Jo­rong. Saat itu, dilihat Minggu paginya setelah banjir surut, lumpur akibat luapan Sungai Batang Antokan dan Batang Kalundutan tingginya sudah mencapai sekitar 30 centimeter yang masuk dibawa air ke ru­mah warga dan pekarangan rumah warga,” katanya.

Ia melihat tiap tahun ter­uta­ma akhir tahun persoalan banjir tidak pernah usai.

“Perlu perhatian serius dari pihak terkait agar warga yang tinggal di aliran sungai tersebut tidak kena banjir yang ber­ke­pan­jangan di tiap akhir tahun.

Kita berharap kepada Pem­kab Agam agar melakukan ana­lisa penyebab meluapnya air sungai dan melakukan langkah-langkah untuk mengatasi agar tidak terjadi lagi bila musim hujan datang. Memang untuk normalisasi sungai Batang Anto­kan dan Batang Kalundutan ini membutuhkan anggaran sangat besar. Karena itu dibutuhkan batuan dari provinsi atau Pe­merintah Pusat,” katanya.

Pantauan Padang Ekspres di daerah banjir, akibat hujan yang turun sepanjang Sabtu (29/1) dan Minggu malamnya sampai Senin (31/12)kemarin, curah hujan masih mengguyur wilayah Agam, di kawasan Muko Muko ke Maninjau terjadi tiga longsor kecil di tebing jalan tetapi material longsor tidak menutup bahu jalan dan arus lalu lintas tidak terganggu.

Kawasan di Kecamatan Lu­buk­basung, Tanjungmutiara dan Ampeknagari, dilanda ban­jir. Sampai Senin siang kemarin banjir di Lubukbasung sudah surut namun di Nagari Tiku Limo Jorong Kecamatan Tan­jung­­mu­tiara masih digenangi air, se­hingga menuju wilawah itu Tim Badan Penanggulangan Bencana Dae­rah (BPBD) Agam meng­gu­nakan perahu karet untuk bisa mem­berikan perto­lo­ngan pada warga setempat.

Kabid Kedaruratan BPBD Agam Rinaldi meyebut, saat ini banjir masih merendam Nagari Tiku Limo Jorong. Selain rumah warga dan lahan pertanian milik masyarakat yang terendam ban­jir, tinggi air di jalan wilayah Jorong Gadih Angik dan jorong Muaro Putuih Tiku Limo Jorong  masih sedada orang dewasa.

“Kami menggunakan perahu karet untuk masuk wilayah ini. Hampir seratus rumah warga terendam banjir. Kita telah eva­kuasi warga ke tempat yang lebih tinggi dan memberikan bantuan makanan serta ke­perluan selama warga di­ung­si­kan. Dua jorong direndam ban­jir dan warga di­ung­sikan ke jorong yang data­ran­nya tinggi, ada yang di masjid dan mem­buat tenda serta dapur umum,” katanya.

Ampeknagari juga Direndam Banjir

Hujan yang terjadi Sabtu (29/12) tersebut menyebabkan Ba­tang Sitanang, dan Batang Ma­sang meluap. Akibatnya Na­gari Bawan dan Sitanang di Ke­ca­matan Ampek Nagari dilanda banjir

Menurut Rinaldi, ketinggian air yang merendam berbapa kawasan di kecamatan itu se­kitar 1 sampai 2 meter. Banjir telah meredam sebanyak 75 kk di Jorong  Gantiang, 15 kk Kam­pung Randah, satu buah SD 17 Sitanang, 7 kk di Nagari Bawan, 15 kk Jorong Lubuk Alung dan 20 kk Kampung Jawi Tanyak,  selain banjir sebuah pohon tumbang dan longsor juga di Sitanang.

“Banjir juga merendam dan merusak lahan pertanian. Se­kitar 70 ha sawah, dan 15 unit kolam ikan. Senin ini, warga sudah kembali kerumahnya masing-masing, meskipun de­mikian kita telah mengingatkan warga agar tetap waspada ben­cana pada musin hujan ini, pada banjir kemarin, warga yang mengungsi mendapat bantuan nasi bungkus dan air minum dari pihak Din­sos­naker Trans, dan bantuan te­naga dari BPBD Agam,” katanya.

Menurut Wali Nagari Sita­nang Y Dt Majo Lelo, kawasan Jorong Gantiang, Nagari Sita­nang merupakan langganan ban­jir. Setiap hujan lebat turun, kawasan itu selalu direndam banjir. Untuk mengatasi ben­cana banjir dimaksud, diper­lu­kan upaya normalisasi Batang Si­tanang.
 
sumber : Padek
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Berita Agam | Kabupaten Agam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Abu Rasyid
Proudly powered by Blogger