Berita Agam - Tiga hari menjelang Lebaran 1432 Hijriah, homestay dan hotel di Danau Maninjau Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sudah dipenuhi oleh pengunjung yang hendak menginap.
Pengelola Homestay Maransy Beach Maninjau, Andrian, di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan, sampai H-4 Lebaran homestay yang ia kelola dengan menyediakan 12 kamar sudah penuh dan masih banyak pengunjung yang hendak menikmati suasana Danau Maninjau menanyakan kamar.
Tambah dia, pada umumnya pengunjung memesan kamar satu minggu sebelum dan rata-rata berasal dari luar daerah.
"Dari data yang kita peroleh, mereka ini berasal dari Jakarta, Pekanbaru dan Duri yang akan menginap untuk satu minggu," sebut Andrian.
Menurut dia, peningkatan kunjungan akan terjadi secara signifikan pada dua minggu setelah Lebaran. Ini dampak dari penuhnya hotel-hotel di Bukitinggi.
Selain Bukittinggi, Agam juga merupakan salah satu daerah kunjungan bagi wisatawan lokal karena panorama alam sangat indah sekali.
Pada libur Lebaran, tarif satu kamar naik sekitar 10 parsen dari hari-hari biasanya dengan harga Rp200.000 per kamar sehari semalam untuk kelas ekonomi dan Rp350.000 per kamar untuk standar. Sedangkan untuk hari biasa dengan harga Rp150.000 per kamar untuk kelas ekonomi dan Rp250.000 per kamar untuk kelas standar.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Jabanur, berharap pengelola homestay memberikan pelayani dengan baik dan profesional, agar pengunjung terkesan di Kabupaten Agam.
"Ini merupakan daya tarik agar pengunjung bisa kembali lagi menginap dan mengunjungi Agam pada hari-hari libur lainnya," sebutnyanya.
Selain memberikan pelayanan yang baik, pengelola juga diminta untuk menampilkan masakan khas setempat dan kesenian serta budaya tradisional.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Agam, pihaknya telah melakukan berbagai upaya, seperti mengadakan lomba paralayang di Puncak Lawang Matur, Tour de Singkarak dan kegiatan lainya. Selain itu, Disparbud Agam juga menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari kepariwisataan Rp108.000.000 setiap tahun.(sumber:antara-sumbar)
Posting Komentar