Sekitar 2.000 ekor bibit
itik tegal dibagikan Bupati Agam Indra Catri kepada masyarakat. Bibit
itik tersebut diserahkan secara marathon di akhir tahun 2012. Bupati
langsung menyerahkan ke Jorong Aur Tilatang kamang dan Jorong Aiatabik
Kamang Mudiak Kecamatan Kamangmagek dengan agenda yang sama. Di
Palupuh diserahkan 2.000 batang bibit jeruk, terdiri dari jeruk nipis,
jeruk purut, jeruk kesturi dan jeruk sundai.
Wali Nagari Kotorantang, Sy. Dt Batuduang Dilangik kepada Padang Ekspres
Rabu (2/10) atas nama masyarakat Sitingkai menyampaikan terima kasih
berkat inisiatif bupati memberikan bantuan bibit jeruk untuk warga
Jorong Sitingkai. Orang nomor satu di Luhak Agam itu juga
memberikan motivasi kepada warga untuk berbuat lebih baik dalam
mengembangkan usaha peternakan.
Penyerahan bibit itik tegal
tujuan utamanya adalah untuk memberantas bekicot yang sangat merugikan
petani, karena bekicot selalu memakan batang padi yang masih kecil.
Kepada masing-masing Kepala Keluarga (KK) diserahkan 10 ekor anak itik
tegal dengan rasio betina dengan jantan 8 : 2.
Sedangkan bibit jeruk
memang dikhususkan untuk Jorong Sitingkai karena jorong tersebut akan
dijadikan kampung rempah-rempah. Dengan harapan nantinya Jorong
Sitingkai akan menjadi sentra produksi rempah atau bumbu masak
khususnya di Palupuh. Apalagi Jorong Sitingkai baru-baru ini sudah
dinilai tim provinsi Sumatera Barat mewakili Agam pada lomba Dasa
Wisma.
Sebelumnya masyarakat
Jorong Sitingkai sudah banyak menanam rempah-rempah, sekarang
dilengkapi dengan berbagai jenis tanaman jeruk. Apalagi saat
penilaian Dasa Wisma, Jorong Sitingkai sudah dicanangkan sebagai
kampung rempah-rempah sesuai dengan tujuan Agam Mandiri di bidang
pangan, protein, rempah, sayur dan buah-buahan, sehingga akan semakin
mengkristal aplikasi dan implementasi one village one product di tiap nagari.
Pengadaan bibit itik tegal
maupun jeruk bukan memanfaatkan dana daerah tetapi murni dari
pribadi dan donatur lainnya. “Saya menghubungi beberapa teman
donatur untuk menyalurkan dana yang sifatnya membantu masyarakat dan
bagi masyarakat yang punya kemampuan silakan melaksanakan sendiri,”
kata Indra Catri.
Enam bulan ke depan
diusahakan 10.000 bibit anak itik tegal dapat diserahkan kepada
masyarakat dengan tujuan agar organisme perusak tanaman (OPT) berupa
bekicot dapat dimusnahkan dengan perantaraan itik tegal, karena itik
tegal tersebut memang suka memakan bekicot.
“Kalau satu hari dari 10
ribu itik itu misalnya memakan sepuluh ekor bekicot saja, berarti
sudah 100 ribu bekicot berkurang setiap hari, satu tahun berarti bisa
dihabiskan 36.500.000 bekicot,” papar Indra Catri.
sumber : Padek Online
sumber : Padek Online
Posting Komentar