Headlines News :
Home » » Kasus DBD di Bukittinggi

Kasus DBD di Bukittinggi

Written By berita agam on 9 Februari 2012 | 11:37:00 AM

Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bukittinggi terus bertambah. Hingga awal Februari 2012 ini, tercatat 24 kasus DBD. Kasus terbanyak ditemukan di Kelurahan Tigobaleh, Kecamatan Aua Birugo Tigo Baleh.

Di daerah Tigo Valeh di temukan 12 kasus DBD atau separo dari jumlah keseluruhan kasus, kemudian disusul Birugo dangan 6 kasus dan 6 kasus lagi tersebar di hampir seluruh Kota Bukittinggi. Masyarakat diminta agar lebih waspada dan menjaga kebersihan lingkungan secara ekstra.

Meningkatnya kasus demam berdarah awal tahun ini menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Bufkittinggi, Syofia Dasmauli, disebabkan perubahan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini. Selain itu juga masih lemahnya kesadaran masyarakat melakukan antisipasi berkembang biaknya nyamuk penyebar DBD (aedes aegipty).

Sementara untuk mencegah penyakit DBD, Pemko Bukittinggi terus menyosialisasikan kampanye 3M Plus. Kegiatan pencegahan itu diyakini efektif untuk menekan kasus DBD di Bukittinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Bukittinggi, dalam tahun 2012 ini saja terdapat 24 kasus DBD.

Menurut Wali Kota Bukittinggi, dalam dialog interaktif Selamat Pagi Walikota, bertajuk ‘DBB Dapat Dihindari dengan Cara Hidup Bersih dan Sehat’ itu, gerakan 3M tersebut mencakup menguras, menutup dan mengubur serta menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air serta mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan,”ujar Ismet Amzis. Selain itu, ditambah dengan cara lainnya seperti mengganti air vas bunga, memperbaiki saluran dan talang air. Keseluruhan cara di atas dikenal dengan 3M Plus.

Syofia juga meminta warga untuk membiasakan diri dengan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS. Khusus untuk fogging, Pemko baru akan melakukan pengasapan kalau situasi sudah mendesak.

Ia membantah bahwa pihaknya baru akan melakukan pengasapan bila ada kasus KLB. “Tidak benar kalau ada KLB, baru kemudian dilakukan fogging. Kita ada protap tersendiri untuk melakukan fogging,” jelasnya. Selain itu, jajaran DKK juga terus melakukan koordinasi dengan aparat di bawahnya.

Di samping melakukan gotong royong, dilakukan pula penyuluhan di posyandu-posyandu. Tetapi yang jelas, semua rumah sakit di kawasan kota Bukittinggi ini bisa dan siap melayani kasus DBD. Untuk warga yang kurang mampu, pemko juga siap melayani mereka dengan fasilitas Jamkesmas dan Jamkesda. (Padang Ekspress)
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Berita Agam | Kabupaten Agam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Abu Rasyid
Proudly powered by Blogger