
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bukittinggi (DKK), tahun 2010 lalu, presentase penyakit ISPA mencapai 31.066 persen, gastritis 9.519 persen, common cold 8.933 persen, hipertensi 8.027 persen, dan penyakit alergi 5.693 persen. Sementara infeksi hanya 3.547 persen, chepalgia 3.117 persen, pelupa dan jaringan periapikal 3.089 persen, tonsilitis 2.012 persen.
Sementara penyakit lainnya pada saluran pernafasan bagian atas mencapai 2.141 persen.
“Batuk, pilek dan ISPA, ancaman bagi kesehatan warga yang ditimbulkan kabut asap. Masyarakat perlu mewaspadai, karena kabut asap dapat memicu meningkatnya penyakit-penyakit tersebut,” kata Kepala DKK Kota Bukittinggi, Syofia Dasmauli, kemarin.
Menurutnya, ISPA, batuk dan pilek bisa meningkat dari pengaruh cuaca dan kabut asap. Berdasar catatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dampak kabut asap yang sampai ke Bukittinggi tersebut, menyebabkan sejumlah warga terserang tiga penyakit itu. Bahkan sebelum munculnya kabut asap, pihaknya telah meningkatkan pengawasan terhadap sepuluh penyakit.
Sepuluh penyakit tersebut, yakni ISPA, gastritis, common cold, hipertensi, penyakit alergi, infeksi, chepalgia, pelupa dan jaringan periapikal, tonsilitis dan penyakit lain.
“Pengaruh cuaca serta munculnya kabut asap, membuat ISPA menjadi penyakit yang menonjol dengan tingkatan penderita lebih banyak nantinya,” sebutnya meski tanpa merinci lebih jauh
(sumber : padang ekspress)
Posting Komentar