Berita Agam - Pertandingan Paralayang Agam pada hari kedua tidak jauh berbeda dengan hari pertama dimana cuaca atau angin kencang yang melebihi ketentuan syarat terbang membuat para atlit terbang kembali tertunda untuk take off.
Menurut Drs.Jabanur, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata sekaligus Sekretaris Panitia Pelaksana mengatakan, hari kedua pelaksanaan Liga Nasional Paralayang pada pukul 15 : 00 WIB para atlit tidak bisa melakukan Take Off di area Puncak Lawang dikarenakan kekuatan angin di lokasi Take Off melebihi ketentuaan teknis yang telah ditetapkan oleh FASI, yaitu kekuatan angin syarat Take Off yang diizinkan dan telah ditetapkan kisaran 10 – 15 km/jam sedangkan standarnya 12 km/jam, sementara kekuatan angin di lokasi Take Off saat ini 30 km/jam.
Seandainya kita paksakan para atlit untuk Take off pada kekuatan angin 30 km/jam akan sangat berisiko dan kemungkinan besar akan terjadi kecelakaan yang menimpa para atlit, ungkap Jabanur.
Terbang paralayang adalah olah raga yang memanfaatkan kekuatan angin untuk terbang, dan tidak menggunakan mesin. Apabila kondisi cuaca dan kekuatan angin cukup baik maka mereka yang tandem bisa berputar-putar melayang selama 30 menit. Bahkan dalam kondisi cuaca baik dan kekuatan angin yang cukup, penerbang paralayang tidak perlu mendarat di lembah atau di titik pendaratan. Namun pendaratan bisa dilakukan di atas bukit tempat take off atau disebut top landing.
Posting Komentar