Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat (Disosnaker-PM) Bukittinggi, mencatat, sedikitnya 3000 kepala keluarga (KK) di kota ini tercatat sebagai keluarga miskin pada tahun 2011 ini. Jumlah KK miskin itu diharapkan akan menurun, menyusul adanya bantuan secara bergulir oleh pemerintah setempat.
"Terhadap 3000 orang KK miskin itu, umumnya mendapat bantuan setiap adanya kegiatan sosial kemasyarakatan,"kata Kepala Disosnaker PM Bukittinggi, Salman, kemarin. Bagi 3000 orang KK miskin Kota Bukittinggi itu, merupakan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS), semuanya mendapatkan pelayanan kesehatan seperti Jamkesmas, Jamkesda dan beras miskin (raskin).
Tidak itu saja, bila ada kegiatan bantuan yang berhubugan dengan kemiskinan mereka semua mendapatkannya. Namun menurutnya, dengan tercatatnya 3000 KK miskin di Bukittinggi itu, berarti jumlah masyarakat miskin dari tahun ke tahun grafiknya terus menurun. Data sebelumnya, KK miskin di Bukittinggi mencapai 4.029 tahun 2004, menjadi 3.400 tahun 2010.
Sementara pada tahun 2011 ini, jumlahnya menciut menjadi 3000 orang. "Berkurangnya jumlah keluarga miskin tersebut, tidak terlepas dari kesuksesan program pengentasan kemiskinan yang diselenggarakan pemerintah. Bagi pihak Pemko, dalam program pengentasan kemiskinan tersebut diantaranya memberikan bantuan dana bergulir BAZ dan pelatihan kewirausahaan serta bedah rumah,"jelasnya.
Disebutkan , kriteria masyarakat miskin tersebut, dilihat dari keadaan rumah yang tidak layak huni dan pendapatan perekonomian tidak memadai dan lainnya. "Alhamdulillah, Pemko Bukittinggi mampu mengatasinnya sehingga jumlah masyarakat miskin kian berkurang. Dalam pengentasan kemiskinan, Pemko Bukittinggi akan terus melakukan peningkatan program pemberdayaan kepada masyarakat.
(sumber : padang-today.com)
Posting Komentar