Headlines News :
Home » » Mengenal Penyakit Flu Burung

Mengenal Penyakit Flu Burung

Written By berita agam on 14 Mei 2011 | 11:32:00 AM

Flu Burung - Avian Influenza
Penyakit flu burung atau flu unggas (Avian influenza) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A yang menyerang dan atau ditularkan melalui burung/unggas/ayam. Salah satu tipe yang perlu diwaspadai adalah yang disebabkan oleh virus avian influenza dengan kode genetik H5N1  yang selain dapat menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari burung ke manusia. di konfirmasikan telah terjadi di Republik Korea, Vietnam, Jepang, Thailand, Kamboja, Taiwan, Laos, China, Indonesia dan Pakistan. Sumber virus diduga berasal dari migrasi burung dan transportasi unggas yang terinfeksi. 

Virus H5N1
 
Virus HPAI A (H5N1) pertama kali diketahui membunuh sekawanan ayam di Skotlandia pada tahun 1959, namun virus yang muncul pada saat itu sangat berbeda dengan virus H5N1 pada saat ini. Jenis dominan dari virus H5N1 yang muncul pada tahun 2004 berevolusi dari virus yang muncul pada tahun 2002 yang menciptakan gen tipe Z.


Virus H5N1 dibagi menjadi 2 jenis turunan 
  • Turunan yang pertama adalah virus yang menginfeksi manusia dan burung yang ada di Vietnam, Thailand, Kamboja dan burung yang ada di Laos dan Malaysia. Jenis turunan pertama ini tidak menyebar ke daerah lain. 
  • Turunan jenis kedua dikenali dari burung yang ada di China, Indonesia, Jepang, dan Korea Utara yang kemudian menyebar ke Timur Tengah, Eropa dan Afrika. Virus jenis turunan ke 2 ini adalah virus yang menjadi penyebab infeksi ke manusia yang terjadi dalam kurun waktu 2005-2006 di berbagai Negara. 
Di Indonesia pada bulan Januari 2004 dilaporkan adanya kasus kematian ayam ternak yang luar biasa (terutama di Bali, Botabek, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Jawa Barat). Awalnya kematian tersebut disebabkan oleh karena virus new castle, namun konfirmasi terakhir oleh Departemen  Pertanian disebabkan oleh virus flu burung (Avian influenza (AI)). Jumlah unggas yang mati akibat wabah penyakit flu burung di 10 propinsi di Indonesia sangat besar yaitu 3.842.275 ekor (4,77%) dan yang paling tinggi jumlah kematiannya adalah propinsi Jawa  Barat (1.541.427 ekor). Pada bulan Juli 2005, penyakit flu burung telah merenggut tiga orang nyawa warga Tangerang Banten, Hal ini didasarkan pada hasil  pemeriksaan laboratorium  Badan  Penelitian dan Pengembangan Depkes Jakarta dan laboratorium rujukan WHO di Hongkong.


Penularan Virus Flu Burung
  1. Bersentuhan langsung dengan unggas yang sakit, atau produk dari unggas sakit tersebut akan membuat Anda tertular.
  2. Media lain untuk menularkan penyakit flu burung ini adalah lingkungan sekitar. Jika Anda tinggal di sekitar kandang ternak unggas, atau memiliki burung peliharaan yang tiba-tiba mati, waspadalah. Udara sekitar kandang sangat mengandung berbagai material yang ada dalam kotoran ternak. Jika unggas terjangkit virus H5N1, bisa dipastikan bahwa udara sekitar sudah mengandung virus flu burung tersebut. Udara dan peralatan yang tercemar kotoran ternak unggas akan menjadi media perantara penularan virus H5N1 yang sangat baik
  3. Melaui perantara manusia. Akan tetapi, disinyalir penularan lewat manusia merupakan media yang sangat tidak efektif. Kasus penularan lewat manusia sangat jarang terjadi.
  4. Cara lain penularan flu burung adalah melewati produk dari ternak unggas. Sebagian orang memilih mengkonsumsi produk unggas mentah atau tidak dimasak sempurna. Fillet ayam, telur mentah dan beragam produk mentah unggas dapat menjadi media menularkan virus H5N1 pada pengkonsumsinya. Virus flu burung ini akan mati apabila produk unggas tersebut dimasak secara sempurna (benar-benar matang).Mengkonsumsi daging setengah matang dan telur setengah matang masih berpeluang terjangkit virus flu burung ini jika unggas yang dipotong sudah terjangkiti oleh virus ini. Untuk itu, jika Anda akan mengkonsumsi unggas yang berasal dari daerah yang dicurigai terjangkiti virus H5N1, pastikan daging atau telur unggas tersebut dimasak hingga benar-benar matang hingga aman untuk dikonsumsi.
Gejala Penyakit Flu Burung 
Pada Unggas
  • Jengger berwarna biru
  • Borok dikaki  
  • Kematian mendadak 
Pada Manusia 
  • Demam (suhu badan diatas 38OC)
  • Batuk dan nyeri tenggorokan 
  • Radang saluran pernapasan atas 
  • Pneumonia 
  • Nyeri otot
  • Infeksi   mata 
Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis.

Masa Inkubasi

  • Pada Unggas : 1 minggu
  • Pada Manusia : 1-3 hari, Masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak sampai 21 hari.
Pencegahan
Pada Unggas :
- Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung
- Vaksinasi pada unggas yang sehat

Pada Manusia :
Kelompok berisiko tinggi ( pekerja peternakan dan pedagang)
- Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.
- Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinsfeksi flu burung.
- Menggunakan alat pelindung diri. (contoh : mask    er dan pakaian kerja).
- Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja.
- Membersihkan kotoran unggas setiap hari.
- Imunisasi.

Masyarakat umum
- Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi & istirahat cukup.
- Mengolah unggas dengan cara yang benar, yaitu :
> Pilih unggas yang sehat  (tidak terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya)
> Memasak daging ayam sampai dengan suhu ± 800C   selama 1 menit dan pada telur sampai dengan suhu ±   640C selama 4,5 menit.

Pengobatan
Pengobatan bagi penderita flu burung adalah:
1.    Oksigenasi bila terdapat sesak napas.
2.    Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus).
3.    Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari.
4.    Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam waktu 48
jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan 100 mg   2 kali sehari.
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Berita Agam | Kabupaten Agam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Abu Rasyid
Proudly powered by Blogger